22 Nov 2015

Penerapan Sistem Good Corporate Governance (GCG) Industri Makanan



Jurnal
Sekilas Abstrak
Hasil Penelitian
Pengaruh Kinerja Keuangan, Good Corporate Governance Terhadap Nilai Perusahaan Food and Beverage


Tri Kartika Pertiwi &
Ferry Madi Ika Pratama
UPN Veteran Jawa Timur
menganalisis Good Corporate Governance sebagai variabel moderasi.Obyek penelitian adalah perusahaan Food and Bevarage.
Good Corporate Governance tidak mampu memoderasi pengaruh kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan food and beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa variabel Good Corporate Governance yang diproksikan dengan kepemilikan manajerial bukanlah variabel pemo-derasi. Disebabkan oleh karena struktur kepemilikan manajerial di Indonesia masih sangat kecil dan didominasi oleh keluarga. Pemilik (principal/investor/ pemegang saham) belum bisa memberikan keper-cayaan penuh mengenai jalannya perusahaan kepada manajemen perusahaan. Di samping itu, pemegang saham menganggap bahwa Dewan Komisaris tidak memiliki pengetahuan yang cukup mengenai per-usahaan mereka.


PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP GOOD CORPORATE GOVERNANCE PADA PERUSAHAAN KELUARGA : STUDI DESKRIPTIF PADA DISTRIBUTOR MAKANAN




Lukas William Andypratama dan Ronny H. Mustamu
Universitas Kristen Petra

Dalam perkembangannya perusahaan keluarga tidak lepas dari konflik antara pihak pemilik dengan stakeholder. Untuk penyelesaian konflik maka penerapan prinsip Good Corporate Governance (GCG), yang terdiri dari prinsip transparency, accountability, responsibility, independency, dan fairness, sangat dibutuhkan dalam perusahaan.
Hal ini sangat penting karena dengan melaksanakan GCG bisa menambah performance dan valuasi perusahaan tersebut.  Penulisan ini meneliti bagaimana penerapan prinsip Good Corporate Governance pada suatu perusahaan yaitu distributor makanan.

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti, didapati masih ada bagian dari prinsip GCG yang belum dilaksanakan, yaitu prinsip accountability dan responsibility. Diharapkan perusahaan bisa melaksanakan prinsip accountability dan responsibility yang belum terlaksana, sambil tetap mempertahankan prinsip-prinsip lainnya.

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan


Tri Purwani
Fakultas Ilmu Komputer Universitas AKI
Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh Good Corporate Governance (CGG) terhadap kinerja perusahaan. Penerapan GCG diukur berdasarkan hasil survei tahunan oleh The Indonesia Institute for Corporate Governance (IICG) yang diterbitkan dalam The Report of Performance Index Corporate Governance (CGPI). Penelitian ini menggunakan regresi sebagai instrumen statistik. Sampel perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Jakarta yang mengambil bagian survei oleh IICG dan mencetak gol di CGPI selama tahun 2004 sampai 2008. Dua variabel lain, peluang pertumbuhan dan ukuran perusahaan ditambahkan sebagai variabel kontrol dari variabel penerapan GCG.

Penerapan good corporate governance tidak berpengaruh secara langsung terhadap kinerja perusahaan dengan alat ukur EVA Momentum. Hal ini berarti tidak konsisten dengan teori yang
menyatakan bahwa penerapan good corporate governance berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan yang kemudian disebut dengan anomali.
Faktor anomali :

·         Manfaat yang dapat dirasakan dari penerapan GCG bersifat long term atau jangka panjang

·         Banyak perusahaan yang masih menerapkan prinsip GCG hanya karena dorongan regulasi. Prinsip-prinsip GCG belum menjadi kultur dalam perusahaan dan belum dimanfaatkan hingga pada tingkat penunjang kinerja perusahaan secara signifikan dan dalam menilai kinerja perusahaan.

·         Sistem birokrasi dan penegakan hukum yang masih sangat buruk di Indonesia, serta pemberantasan korupsi yang lemah semakin mendukung kurangnya keseriusan perusahaan-perusahaan di Indonesia dalam menerapkan Good Corporate Governance.  





Kesimpulan :

Hasil kesimpulan kami berdasarkan ketiga referensi jurnal diatas adalah bahwa penerapan Good Corporate Governance industri makanan di Indonesia masih kurang efektif karena mayoritas pemegang saham adalah keluarga, dimana Pemilik (principal/investor/ pemegang saham) belum bisa memberikan keper-cayaan penuh mengenai jalannya perusahaan kepada manajemen perusahaan. Dan berdasarkan alat hitung yang digunakan oleh masih-masih penulis diatas menunjukkan bahwa GCG tidak memberikan pengaruh terhadap variabel penelitian yang digunakan penulis. Prinsip-prinsip GCG belum menjadi kultur dalam perusahaan dan belum dimanfaatkan hingga pada tingkat penunjang kinerja perusahaan secara signifikan dan dalam menilai kinerja perusahaan.

17 Okt 2015

Etika & Profesi


Pengertian Etika Profesi


ETIKA adalah Ilmu tentang apa yang baik dan yang buruk, tentang hak dan kewajiban moral. Dari asal usul kata, Etika berasal dari bahasa Yunani ‘ethos’ yang berarti adat istiadat/ kebiasaan yang baik Perkembangan etika yaitu Studi tentang kebiasaan manusia berdasarkan kesepakatan, menurut ruang dan waktu yang berbeda, yang menggambarkan perangai manusia dalam kehidupan pada umumnya


PROFESI, adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian.


ETIKA PROFESI adalah sikap etis sebagai bagian integral dari sikap hidup dalam menjalankan kehidupan sebagai pengembangan profesi.



Macam Macam Profesi di bidang akuntan


Akuntan Publik
adalah akuntan yang menjalankan fungsi pemeriksaan secara bebas/independen terhadap laporan keuangan perusahaan atau organisasi lain,serta memberikan jasa kepada pihak-pihak yang memerlukan. Dan juga seorang praktisi dan gelar profesional yang diberikan kepada akuntan di Indonesia yang telah mendapatkan izin dari Menteri Keuangan RI

Akuntan Intern
Adalah akuntan yang bekerja di dalam perusahaan atau organisasi tertentu ( sabagai karyawan )

Akuntan Pemerintah
adalah akuntan yang bekerja pada badan-badanpemerintah seperti di departemen, BPKP dan BPK, Direktorat Jenderal Pajakdan lain-lain.

Akuntan Pendidik
adalah akuntan yang bertugas dalam pendidikan akuntansiyaitu mengajar, menyusun kurikulum pendidikan akuntansi dan melakukanpenelitian di bidang akuntansi.

Akuntan Manajemen
adalah akuntan yang bekerja dalam suatu perusahaanatau organisasi. Tugas yang dikerjakan adalah penyusunan sistem akuntansi,penyusunan laporan akuntansi kepada pihak intern maupun eksternperusahaan, penyusunan anggaran, menangani masalah perpajakan danmelakukan pemeriksaan intern.

Teknisi Akuntan
adalah Ahli akuntansi jenjang pendidikan menengah





Pengertian Etika Profesi Dalam Bidang Akuntansi


Merupakan suatu ilmu yang membahas perilaku perbuatan baik dan buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia terhadap pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus sebagai Akuntan.


Tanggung jawab profesi
Dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai profesional, setiap anggota harus senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan profesional dalam semua kegiatan yang dilakukannya.

Kepentingan publik
Setiap anggota berkewajiban untuk senantiasa bertindak dalam kerangka pelayanan kepada publik, menghormati kepercayaan publik, dan menunjukan komitmen atas profesionalisme.

Integritas
Untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik, setiap anggota harus memenuhi tanggung jawab profesionalnya dengan integritas setinggi mungkin.

Objektivitas
Obyektivitasnya adalah suatu kualitas yang memberikan nilai atas jasa yang diberikan anggota. Prinsip obyektivitas mengharuskan anggota bersikap adil, tidak memihak, jujur secara intelektual, tidak berprasangka atau bias, serta bebas dari benturan kepentingan atau dibawah pengaruh pihak lain.

Kompetensi & kehati-hatian profesional
Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya dengan berhati-hati, kompetensi dan ketekunan, serta mempunyai kewajiban untuk mempertahankan pengetahuan dan ketrampilan profesional pada tingkat yang diperlukan untuk memastikan bahwa klien atau pemberi kerja memperoleh manfaat dari jasa profesional dan teknik yang paling mutakhir.

Kerahasiaan
Setiap anggota harus menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh selama melakukan jasa profesional dan tidak boleh memakai atau mengungkapkan informasi tersebut tanpa persetujuan, kecuali bila ada hak atau kewajiban profesional atau hukum untuk mengungkapkannya.

Perilaku Profesional
Setiap anggota harus berperilaku yang konsisten dengan reputasi profesi yang baik dan menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi. Kewajiban untuk menjauhi tingkah laku yang dapat mendiskreditkan profesi harus dipenuhi oleh anggota sebagai perwujudan tanggung jawabnya
kepada penerima jasa, pihak ketiga, anggota yang lain, staf, pemberi kerja dan masyarakat umum.

Standar Teknis
Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya sesuai dengan standar teknis dan standar profesional yang relevan. Standar teknis dan standar professional yang harus ditaati anggota adalah standar yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Internasional Federation of Accountants, badan pengatur, dan pengaturan perundang-undangan yang relevan.




Tugas-Tugas Seorang Akuntan
Akuntan Publik
1.      Jasa Pemeriksaan (auditing)  
2.       memberikan jasa perpajakan ( tax servise )
3.      memberikan jasa konsultasi manajemen ( management advisory service )

Akuntan Intern
1.      Menyususn sistem akuntansi
2.      Menyusun Laporan Keuangan
3.      Menyusun budget/anggaran
4.      Menangani masalah perpajakan
5.      Melakukan pemeriksaan intern

Akuntan Pemerintah
1.      Akuntan yang bekerja dibidang pemerintahan seperti BPK. BUMN, Inspektor Jendral, inspektor Wilayah Daerah

Akuntan Pendidik
1.      Pengajar dibidang akuntansi ; guru akuntansi, dosen, pendidik akuntansi
2.      Bertugas ke dalam pendidikan akuntansi, yaitu mengajar,menyusun kurikulum pendidikan akuntansi dan melakukan penelitian ilmiah dibidang akuntansi.

Teknisi Akuntan
1.      Mengelola Dokumen transaksi
2.      Mengelola BukuJ urnal
3.      Mengelola Akun buku besar
4.      Mengelola akun buku pembantu
5.      Mengelola Buku kas
6.      Mengelola kartu Piutang
7.      Mengelolakartu persediaan
8.      Mengelola kartu perlengkapan
9.      Mengelola kartu gudang
10.  Mengelola order pembelian
11.  Mengelola order penjualan
12.  Mengelola aktiva tetap
13.  Mengelola kartu utrang
14.  Mengelola Kartu Ekuitas
15.  Menyusun Laporan keuangan



 Kode Etik Akuntansi

  1. Senantiasa bertindak dalam kerangka pelayanan kepada publik 
  2. Menghormati kepercayaan publik dan menunjukkan komitmen atas profesionalisme terhadap publik 
  3. Penerimaan tanggung jawab kepada publik 
  4. Semua anggota mengikat dirinya untuk menghormati kepercayaan publik
  5. Klien: Pemberi kredit, pemerintah, pemberi kerja, pegawai, investor, dunia bisnis dan keuangan serta pihak lain yang bergantung pada profesi akuntan
  6. Obyektifitas dan Integritas akuntan untuk menjaga berjalannya fungsi bisnis secara tertib
  7. Tanggung jawab terhadap kepentingan publik
  8. Sikap dan tingkah laku dalam menyediakan jasanya mempengaruhi kesejahteraan ekonomi masyarakat dan negara.


Kepentingan utama profesi akuntan adalah untuk membuat pemakai jasa akuntan paham bahwa jasa akuntan dilakukan dengan prestasi tertinggi sesui dengan persyaratan etika yang diperlukan untuk mencapai tingkat prestasi tersebut.



Tujuan Kode Etik Profesi

  1. Untuk menjunjung tinggi martabat profesi. 
  2. Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota. 
  3. Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi. 
  4. Untuk meningkatkan mutu profesi. 
  5. Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi. 
  6. Meningkatkan layanan di atas keuntungan pribadi. 
  7. Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat. 
  8. Menentukan baku standarnya sendiri.

Sanksi Pelanggran Kode Etik

  1. Sanksi moral 
  2. Sanksi dikeluarkan dari organisasi

9 Jul 2015

LGBT (Lesbian,Gay,Bisexual,Transgender)

Recently, the Supreme Court of the USA legalized same-sex marriage arround American state. It is instantly seized the whole world's attention and caused the pros and cons. When talking about the pros and cons, I included group of counter. Because the conscience and my faith do not justify the same-sex marriage. Some hadiths related this include:

"Why do you come to kind of man among humans, and you leave the wives your Lord who made you, even you are the ones who exceed the limit". (Asy Syu’ara : 165 – 166) 
"Homosexual and Lesbianism more cruel and worse than zina. Prophet -Shollallohu 'Alayhi wa sallam said: "Kill the perpetrator and the target (the object homo)." (HR. Tirmidhi and Ahmad, declared Saheeh by Al-Albani) 
Also It was narrated by the Prophet -Shollallohu 'Alayhi wa sallam, "Allah curse people who did acts of the Prophet Lut -'Alayhiwa sallam (homosexuality and lesbianism)." (At-Targhib wa At-Tarhib: III/287)

In my opinion, if the people who have faith and knowledge of their religion then they will not legalized LGBT even though on behalf of Human Rights because Religious is above anything else in the world.

18 Mei 2015

Conditional If on Story

Weekend Plans



Christine and Margaret are friends. They are both busy because the work and study! But on Wednesday they meet for coffee.

"What are you going to do this weekend?" asks Margaret.

"Well, I have a big project to finish for my design class. But if I can finish it by Friday, I'll do something fun as a treat," says Christine.

"That sounds great!" replies Margaret. "I think the ballet is coming to town.If it isn't too expensive, I'm going to buy tickets. Would you like to come?"

"Well, I don't really like ballet very much. If you want to go to the ballet in the evening, let's do something in the morning," says Christine.

"All right. If you have the energy, let's go swimming!" suggests Margaret.

"That sounds great! If I don't call you on Friday, send me an email at work," agrees Christine. "And if I don't answer, call me again. And if I don't pick up… oh, let's just make plans now! I'm too busy to plan later!"




source : http://www.really-learn-english.com/

Conditional If

Conditional tenses are used to speculate about what could happen, what might have happened, and what we wish would happen. In English, most sentences using the conditional contain the word if. these sentences are made up of an if clause and a main clause. 


Type 1
The type 1 conditional is used to refer to the present or future where the situation is real. The type 1 conditional refers to a possible condition and its probable result. In these sentences the if clause is in the simple present, and the main clause is in the simple future.

If clause
Main clause
If + simple present
simple Future
If this thing happens
that thing will happen
If you don't hurry
you will miss the train
If it rains today
you will get wet


Type 2
The type 2 conditional is used to refer to a time that is now or any time, and a situation that is unreal. These sentences are not based on fact. The type 2 conditional is used to refer to a hypothetical condition and its probable result. In type 2 conditional sentences, the if clause uses the simple past, and the main clause uses the present conditional.


If clause
Main clause
If + simple past
present conditional or present continuous conditional
If this thing happened
that thing would happen OR
that thing would be happening.
If I spoke Italian
you would not be so tired
If it rained
you would get wet


Type 3
The type 3 conditional is used to refer to a time that is in the past, and a situation that is contrary to reality. The facts they are based on are the opposite of what is expressed. The type 3 conditional is used to refer to an unreal past condition and its probable past result. In type 3 conditional sentences, the if clause uses the past perfect, and the main clause uses the perfect conditional.


If clause
Main clause
If + past perfect
perfect conditional or perfect continuous conditional
If this thing had happened
that thing would have happened OR
that thing would have been happening
If you had studied harder
you would have passed the exam
If it had rained
you would have gotten wet



Conclusion
Conditional tenses are used to speculate about what could happen, what might have happened, and what we wish would happen.

Type 1
is used to refer to the present or future where the situation is real
Type 2
conditional is used to refer to a time that is now or any time, and a situation that is unreal.
Type 3
3 conditional is used to refer to a time that is in the past, and a situation that is contrary to reality


6 Mei 2015

Passive Voice in the Story

The Monkey and The Crocodile

One day there was a monkey. He wanted to cross a river. There he saw a crocodile so he asked the crocodile to take him across the other side of the river. The crocodile agree and told the monkey to jump on its back. Then the crocodile swam down the river with the monkey on his top.

Unluckily, the crocodile was very hungry, he stopped in the middle of the river and said to the monkey, “My father is very sick. He has to eat the heart of the monkey. So he will be healthy again.”

At the time, the monkey was in dangerous situation and he had to think hard. Then he had a good idea. He told the crocodile to swim back to the river bank. “What’s for?” asked the crocodile. “Because I don’t bring my heart,” said the monkey. “I left it under a tree, near some coconuts in the river bank.”
The crocodile agreed and turned around. He swam back to the bank of the river. As soon as they reached the river bank, the monkey jumped off the crocodile’s back. Then he climbed up to the top of a tree.

“Where is your heart?” asked the crocodile. “You are foolish,” said the monkey to the crocodile. “Now I am free and I have my heart.
CopyRight : http://www.disukai.com


Passive Voice in the strory above
He asked the crocodile to take him across the other side of the river
The crocodile swam down the river with the monkey on his top
The crocodile agreed and turned around
He climbed up to the top of a tree




19 Apr 2015

Active and Pasif Voice

Present Perfect Tense
Present Perfect tense merupakan kombinasi gramatikal antara present tense dan perfect tense. Jenis tenses dalam bahasa inggris yang digunakan untuk suatu tindakan aktivitas yang terjadi di masa lampau dan masih berpengaruh hingga sekarang,

Present Perfect tense digunakan saat :
·         Tindakan yang terjadi pada waktu yang tidak pasti sebelum saat ini.
·         Tindakan yang terjadi di masa lalu dan masih punya pengaruhnya hingga sekarang
·         Tindakan yang dimulai di masa lalu dan masih berlanjut hingga sekarang


Rumus
Contoh Kalimat
(+)
Subject + has/have + V3  + object
You have seen that movie many times
Subject + has/have + been + object
There have been many earthquakes in California
(-)
Subject +has / have + not + V3 + object
People have not traveled to the moon
Subject + has/have + not + been + object
He has not been here since morning
(?)
Have / has + Subject + V3+ object
Have you read the book yet?
Have / has + subject + been + object
Has there ever been a war in the United States?



Simple Past Tense
Simple past tense merupakan jenis tenses yang digunakan untuk menyatakan kejadian yang telah terjadi pada waktu tertentu di masa lalu.
·         Jenis kejadian bisa pendek atau panjang.
·         Juga bisa menjadi beberapa kejadian terjadi satu demi persatu.


Rumus
Contoh Kalimat
(+)
Subject + V2 + Object
I saw a movie yesterday
Subject + was/were + complement
Daniel was here last night
(-)
Subject + was/were + not + complement
She was not here yesterday
Subject + did not + V1 + Object
I did not see him yesterday
(?)
Did + Subject + V1+ Object +
Did you play football yesterday ?



Future Perfect Tense
Future Perfect tense  ini untuk menyatakan sebuah kejadian yang akan selesai di masa depan yang pada awalnya sudah dimulai di masa lalu.


Rumus
Contoh Kalimat
(+)
Subject + shall/will + have + been + complement
I will have been in this hospital until tomorrow morning
Subject + shall/will + have + V3 + object
Majid will have rented my house next month
(-)
Subject + shall/will + not + been + complement
I will not have been in this hospital until tomorrow morning
Subject + shall/will + not + have + V3 + object
Majid will not have rented my house next month
(?)
Shall/will + subject + been + complement
Will you have been in this hospital until tomorrow morning?
Shall/will + subject + have + V3 + object
Will Majid have rented my house next month? 

Sumber : http://www.belajaringgris.net 

Kesimpulan
Present Perfect tense, Simple Past tense, dan Future Perfect tense merupakan tenses yang sama-sama menunjukkan keterangan dimasa lalu yang membedakannya adalah bentuk atau struktur kalimat yang digunakan.


Present Perfect Tense
Simple Past Tense
Future Perfect Tense
(+)
S + has/have + V3  + O
S + V2 + O
S + shall/will + have + been + C
S + has/have + been + O
S + was/were + C
S + shall/will + have + V3 + O
(-)
S +has / have + not + V3 + O
S + was/were + not + C
S + shall/will + not + been + C
S+ has/have + not + been + O
S + did not + V1 + O
S + shall/will + not + have + V3 + O
(?)
Have / has + S + V3+ O
Did + S + V1+ O
Shall/will +S + been + Ct
Have / has + S + been + O

Shall/will + S + have + V3 + O